[Kembaliannya Mana?] — Pukulan Kedua

soljaecruise
2 min readAug 25, 2024

--

Sadam berjalan cepat melewati area parkir perpustakaan. Sudah pukul lima sore kurang dua menit. Dia akan sampai di pintu masuk perpustakaan tepat pukul lima, sesuai janjinya kepada Raya. Hatinya berdebar menanti kesempatan untuk berbicara dengan Raya kembali. Ia bahkan sudah menyusun skenario penjelasan agar Raya tidak keburu menyemburnya dengan kata-kata pedas dan meninggalkan Sadam di tempat.

Tepat di depan pintu masuk, Sadam berdiri, menarik napas sebanyak-banyakknya setelah berkejaran dengan waktu. Ia berkacak pinggang seraya memutar pandangannya mengitari area perpustakaan. Barangkali, Raya muncul dari arah luar, bukan dari dalam gedung. Namun bukannya bertemu Raya, yang menyapa Sadam lebih dulu di depan pintu justru Gina.

Sadam terlonjak ke belakang waktu Gina menepuk punggungnya. “Hei, Dam. Ngapain di sini? Udah makan? Makan, yuk.”

Sadam menatap Gina terkejut campur bingung. “Sori, gue udah ada janji.”

Sadam kembali celingukan mencari sosok Raya. Sayangnya, sosok yang dicari Sadam keluar dari perpustakaan di saat momen yang tidak tepat, saat Sadam kedapatan tengah berduaan dengan Gina yang menjadi sumber permasalahan pikiran Raya saat ini.

Langkah Raya melambat mendekati pintu otomatis di depannya. Ia jelas melihat Sadam berdiri nyaris setinggi pintu otomatis tersebut, sedang melambai kepadanya. Raya berhenti melangkah. Menarik napas panjang sebelum memutar balik, mencari jalan keluar lain.

Emang harusnya nggak usah gue bales pesan lo tadi! Rasanya Raya ingin berlari ke danau saja dan berteriak sekencang-kencangnya.

Melihat Raya memutar tubuh dan berjalan cepat menuju pintu keluar lain, Sadam menjadi panik.

“Raya!” teriak Sadam dari luar yang sudah pasti tidak akan bisa didengar oleh gadis mungil tersebut. Biar kecil begitu, kalau sudah kabur sulit sekali dicari seperti ninja.

Sadam hendak mengejar Raya, tetapi Gina menahannya. “Dam. Boleh ngomong sebentar?”

Sadam terdiam dan melirik Gina. “Soal apa?”

“Gue masih utang cerita soal Riko, kan?”

— tbc.

--

--

Responses (1)