[Ready, Set, Love!] — Di Luar Kebiasaan

soljaecruise
2 min readOct 28, 2024

--

Teza baru saja sampai di rumah. Baru memarkirkan mobil di garasi rumah Karel dan turun sambil menenteng satu tas besar berisi pakaian kotor untuk dicuci. Setelah menitipkan Ian kepada Dodo tadi, ia sempat datang ke kantor agensinya, menemui Benjamin, Samuel, dan rekan-rekan The Phantom yang lain. Ada tawaran pekerjaan yang BJ yakini dapat menjadi awal yang baik untuk memulihkan citra The Phantom, menjadi pengisi di sebuah konser amal. Meski Teza sudah menyampaikan bahwa waktunya sangat terbatas untuk latihan, akhirnya mereka sepakat akan mengambil tawaran tersebut. Teza rasa, kali ini Benjamin ada benarnya.

Waktu Teza hendak melangkah ke kamar orang tua Karel — kamar yang ia tempati selama menginap di rumah istrinya — ia kebetulan bertemu Karel. Gadis itu melangkah menuruni tangga dalam balutan pakaian serbaungu. Teza mengernyit, heran. Dia sering memperhatikan, Karel selalu suka warna-warna pastel yang ceria. Kali ini aura gadis itu tampak jauh lebih dewasa dari usianya dan lagi suram.

Waktu Karel melintas di depannya, Teza menarik tangan istrinya. “Mau ke mana?”

Niatnya Karel tak mau menjawab, tetapi ia nggak mau terlalu lama menjadi tahanan Teza.

“Jenguk Papa Ian sama Bunda Ina,” ucap Karel ketus seraya mencoba melepaskan genggaman tangan Teza di tangannya. Wajahnya lalu menatap tak suka Teza yang memindai tubuhnya dari ujung kepala sampai ujung kaki.

“Apa nggak terlalu mencolok?” Teza melepaskan genggamannya, membebaskan tangan Karel sehingga gadis itu bisa mengibaskan rambutnya sendiri dengan angkuh.

Karel memutar bola matanya. “Suka-suka,” jawabnya singkat dengan nada mengejek lalu pergi meninggalkan Teza. Kebetulan tak lama kemudian suara Bunda Ina terdengar sayup-sayup dari arah pintu masuk. Kedua alis Teza terangkat, masih penasaran. Ketika ia mengintip ke depan, Karel dan Bunda Ina sudah hilang.

--

--

No responses yet